Minggu, 15 Mei 2011

Makna Dibalik Angka 1 dan 0

Seseorang pasti pernah mengalami suatu kejadian atau serangkaian kejadian yang menurutnya di luar batas kemampuannya untuk meng-handle nya. Saat dimana dunia kau akan merasa dunia ini tidak adil dan begitu berat dijalani. Tapi percayakah bahwa ternyata itu adalah saat dimana kau akan menjadi seseorang yang luar biasa dari sebelumnya, jika kau berhasil melalui dan menyelesaikannya.

Pagi ini aku mendapatkan sebuah pencerahan dari ilmu yang selama ini (dan mungkin selamanya) aku anggap ah..eek sekali. Tapi bukankah suatu penemuan biasanya memang terjadi di tempat yang "kotor" dan bukan di tempat yang "bersih" tak ada apa-apa. Ah..sudahlah tak usah basa-basi ilmu itu adalah MATEMATIKA. Sangat tidak ikhlas sebenarnya, ternyata ilmu yang menggambarkan dengan jelas sebuah keikhlasan ternyata adalah ilmu yang sampai detik ini masih aku anggap sebagai monster dari segala ilmu.

Masih ingatkah kalian dengan sebuah hukum (atau apalah namanya) pembagian dan perkalian sebuah bilangan dengan angka 1 dan 0. Sebuah bilangan sebesar apapun dan sekecil apapun ketika dikalikan atau dibagi dengan angka 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Dan bilangan sebesar dan sekecil apapun jika dibagi dengan angka 0 hasilnya adalah tak terhingga atau tak terdefinisikan. Analogi tersebut mungkin bisa kita pakai untuk memaknai arti dari sebuah keikhlasan. Angka 0 melambangkan keikhlasan dan angka 1 melambangkan ketidakikhlasan.


Seiring dengan bertambahnya umur maka semakin hafal pula bagamana rasa pahit dan manisnya hidup ini. Melalui pengalaman hidupnya itulah dia akan selalu naik turun antara angka 0 dan angka 1. Ketika seseorang mencapai angka 1 dia akan terlihat sangat sombong dan bahkan mungkin menuhankan dirinya, dia merasa bahwa segala sesuatunya adalah karena dia dan dirinya adalah segalanya. Sedangkan ketika seseorang mencapai angka 0 dia adalah orang yang berhasil mengendalikan hawa nafsunya dan kembali ke fitrahnya. Dia selalu rendah hati dan bersyukur baik ketika dalam kondisi kelebihan ataupun kekurangan.

Mungkin angka akan lebih mudah kita pahami jika membahasnya dengan angka juga. Seseorang yang berada pada angka 1 ketika mendapatkan rejeki Rp 1.000.000, tidak lebih dan tidak kurang itulah uang yang didapatnya. Karena ketika dibagi dengan angka 1, hasilnya tetap 1.000.000, itulah angka keberkahan yang mungkin didapatnya. Sedangkan seseorang yang mencapai angka 0 ketika dia mendapat Rp 1.000.000 atau berapapun itu yang dia dapat, maka nilai keberkahannya adalah tak terhingga. Seseorang yang mencapai angka 0 adalah orang yang telah mencapai kesempurnaan dalam keikhlasannya, sehingga berapapun yang diterimanya akan selalu dapat mencukupinya bahkan masih mampu menolong orang lain. semakin mendekati 0 maka semakin tinggi tingkat keikhlasannya. Jadi misalnya dia berada pada tingkatan 0,4 ketika maka ketika dia mendapat 1.000.000 bisa digambarkan nilai keberkahan uang dia peroleh adalah 1.000.000/0,4= 2.500.000

Hal ini juga berlaku ketika seseorang mendapat masalah atau cobaan. Seseorang yang sepenuhnya ikhlas atau berada pada angka 0, seberat apapun masalah yang dia hadapi jika ikhlas (dikalikan dengan 0) maka nilainya tetap sama dengan 0. Sehingga dia tidak pernah merasakan beban apapun ketika mendapat cobaan seberat apapun. Sedangkan seseorang yang ada pada angka 1 akan merasakan beban yang sama dengan ukuran masalah yang dihadapinya, mungkin dia akan stress, sakit atau putus asa. See?


Dari situ kita bisa belajar bahwa ketika menghadapi masalah sekecil atau sebesar apapun, ikhlaslah. Maka kita tidak akan merasakan apapun atau paling tidak meringankan beban kita. Begitu juga ketika mendapat rejeki, sebesar atau sekecil apapun itu, ikhlaslah. Maka berapapun jumlahnya insya Allah cukup bahkan mungkin lebih.

Manusia itu seperti sebuah PC, bisa di upgrade setinggi apapun yang pemiliknya mau dan itulah yang disebut dengan perubahan. Ketika kita sedang menghadapi suatu masalah yang jauh lebih berat dari biasanya, itu seperti ketika PC yang sedang diupgrade menyesuaikan diri dengan komponen baru yang lebih tinggi. Ketika berhasil melaluinya maka PC tersebut menjadi jauh lebih hebat dari sebelumnya, bisa memainkan game-game terbaru misalnya. Begitu juga dengan kita ketika kita berhasil melalui masalah yang sangat berat tersebut, maka kemampuan kita meningkat sehingga bisa menghadapi masalah yang jauh lebih berat lagi.

Menyenangkan bukan ketika memandang sesuatu dari sisi positifnya? :)

*terima kasih pada teman-teman yang telah meluangkan waktunya menjadi "tong sampah" dan memberikan bebrapa inspirasi baru.

0 comments:

Posting Komentar