Hari ini Selasa, 31 Mei 2011 adalah hari terakhir dari sebuah gerakan 31 Hari Menulis. Sebuah gerakan yang dicetuskan oleh seorang Ardi Wilda yang sekaligus senior saya di komunikasi UGM. Dalam 31 Hari Menulis, seluruh peserta diwajibkan menulis minimal 1 postingan di blog atau facebooknya. Jika tidak bisa memenuhi kewajiban tersebut peserta akan dikenai denda sebesar Rp 20.000 per postingan per hari.
Awalnya ketika diajak mengikuti gerakan ini agak ragu-ragu, karena saya tergolong malas kalu disuruh untuk menulis. Tapi dengan sedikit bujuk rayu dari Awe, membuat saya jadi termotivasi untuk ikut. Motivasi saya mengikuti 31 Hari menulis adalah berusaha membiasakan diri menulis, selain itu saya juga ingin menjawab tantangan dari awe. Toh apa susahnya, apalagi isinya tidak dibatasi kualitasnya, mungkin ini menggunakan prinsip "Tulis Saja, Kapan Lagi?". Selain itu akumulasi dari denda peserta yang tidak menulis akan diberkan pada pemenangnya, lumayan bukan jika dapat hadiahnya.
Sampai detik ini denda yang telah terkumpul telah mencapai lebih dari satu juta rupiah. Fantastis bukan? tapi sepertinya saya belum menjadi blogger tersangar. Jadi ya harapan untuk mendapat hadiah sepertinya sangat kecil. Tapi setidaknya ketika postingan ini berhasil di post, saya resmi 100% tidak pernah kena denda.
Meski mungkin nanti saya tidak mendapat hadiah, tapi setidaknya saya telah mendapat beberapa manfaat dari 31 Hari Menulis. Manfaat pertama setidaknya saya telah berhasil mebiasakan diri untuk menulis setiap harinya. Manfaat lainnya saya jadi lebih bisa berbagi tentang ide-ide, pengalaman, pemikiran dan curhat saya setiap harinya, meski sepetinya tidak bermutu. Tapi bukankah lebih baik di share daripada dipendam dalam otak dan hati? hehehe...semoga saja meski 31 hari menulis berakhir, saya tetap bisa terus menulis setiap harinya dan terus meningkatkan kualitas tulisan saya. Thanks, 31 Hari Menulis :)
0 comments:
Posting Komentar