Minggu, 10 Juli 2011

KKN Unit 68 Day 6

Kalau kata bayu, semakin bertambah hari kegiatan kita semakin tidak ada. Mungkin memang benar, semakin bertambah hari kegiatan KKN kita di minggu pertama semakin tidak ada. Dihari keenam ini benar-benar tidak ada agenda yang berkaitan dengan masyarakat sekitar. Kami diundang menghadiri penyambutan tamu dari Vietnam yang inginbelajar membatik di rumah pak sogi, tapi aku memutuskan tidak ikut dan pulang kerumah yang kemarin sempat tertunda. Aku pulang kerumah dari jam 10 hingga jam 2 siang. Tak banyak yang dilakukan dirumah, tiduran, browsing packaging. Tapi yang namanya rumah sendiri tetap jauh lebih nyaman daripada dirumah orang lain.
Sekitar jam 2 aku kembali ke pondokan. Disana anak-anak sibuk dengan permainannya masing. Bayu pulang kerumahnya, paul main dota, dan seperti biasa ciprut main catur. Sempat terpikir kenapa tidak sekalian saja aku balik pondokan nanti sore mendekati rapat para koordinator pameran batik.
Tapi pilihanku sepertinya tidak salah, sore hari sekitar jam 4 kami pergi bermain ke kawasan agrowisata di Bukit Hijau. Jalan menuju kesana sangat menanjak, tapi sesampai diatas pemandangannya sangat indah. Sebagai orang bantul sendiri aku belum pernah ke tempat itu. Setelah puas melihat matahari terbenam, kami kembali ke pondokan dan besrsiap untuk mandi. Malamnya, sekitar jam 8 di sub unit 2 di adakan rapat para koordinator pameran, untuk brainstorming konsep acara dan membicarakan beberapa persiapan lainnya. Selesai rapat ada kabar sedikit tidak mengenakkan dari kotek. Ternyata LRK yang kami buat kurang lengkap, dan terpaksa malam itu kami lembur lagi mengerjakan LRK.

KKN Unit 68 Day 5

Hahaha terpaksa cerita hari kelima dan ke enam harus dirapel hari ini. Sejak hari Jumat, kami harus sedikit tidur lebih larut karena mulai banyak pekerjaan. Salah satunya adalah membuat Laporan Rencana Kegiatan (LRK). Banyak hal yang membuat kami bingung dalam membuat LRK ini, salah satunya bingung menentukan apakah kegiatan ini boleh dijadikan program individu atau tidak.
Di hari kelima ini adalah hari Jumat. Ini adalah kali pertama kami menunaikan shalat jJumat di lokasi KKN. Karena Ciprut mengantar ochi ke sub unit 1, maka kami rombongan kaum adam sub unit 2 hanya beranggotakan 3 orang yang berangkat shalat Jumat. Tadinya kami mengira ada shalat Jumat di mushola pinggir jalan dekat pondokan, jadi kami agak santai karena cuma dekat. Tapi ternyata perkiraan kami salah, di mushola tersebut tidak mengadakan shalat Jumat. Untuk menunaikan shalat Jumat, kami harus pergi ke masjid di RT 01, lumayan jauh untuk ukuran jalan kaki.
Sesuai rencana sebelumnya hari itu aku dimintai tolong Ochi untuk mengantarnya ke Graphico. Terdengar sangat selo, mengingat lokasi KKN kami yang berada di Imogiri harus ke Jakal. Tapi karena program dari Ochi yang membutuhkan cetak A3 berwarna, padahal aku belum pernah tau dimana percetakan di Bantul yang bisa mencetak A3 satuan, jadi mau bagaimana lagi?
Sebelum berangkat ke Graphico, aku diajak ciprut mengunjungi ketua pemuda setempat. Tapi karena sedikit mager alias males gerak, akhirnya yg berangkat ciprut, faizal, bayu dan gratia. Dipondokan aku masih harus menunggu Ochi yang ribet dengan usahanya membuat gambar awan. Sangat membosankan tapi setidaknya lebih baik daripada ikut nyasar-nyasar bersama ciprut.
Tak lama setelah pasukan ekspedisi tadi pulang, akhirnya kami bersiap untuk berangkat ke utara, waktu itu sekitar jam 15.00. Saat kami akan berangkat ternyata ciprut juga berencana kembali ke rumahnya. Rencananya jauh lebih selo, mengambil harmonika -_-
Misi kami ke utara bertambah satu lagi, beli molring di kantin. Karena jalanan jogja yang sangat macet, kami baru tiba di kawasan kota baru sekitar pukul 4 kurang. Mengingat kantin Fisipol tutup jam 4, kami memutuskan untuk ke kantin dulu sebelum ke Graphico. Sukses menyentuh kantin yang sudah sepi lengkap dengan ibu kantin yang sedang bersiap untuk pulang. Ochi kemudian memborong sekitar 12 molring, dan menyisakan 6 buah saja. Misi pertama selesai, perjalanan kami perlanjut menuju Graphico. Beruntung saat itu tidak antri banyak, hanya beberapa menit menunggu kami segera dipanggil. Sepulang dari Graphico kami menyempatkan diri melewati Kopma UGM, untuk menyaksikan TKP bekas kecelakaan bis hari sebelumnya.
Sampai di Bantul kami mampir dulu ke PANTES toko alat tulis dan warung pak Broto untuk membeli beberapa perlengkapan yang dibutuhkan Ochi untuk programnya. Tak begitu ingat jam berapa kami sampai ke pondokan lagi tapi waktu itu sekitar pukul 5. Belum sempat pantat ini menyentuh lantai, ciprut meminta semua awak sub unit 2 untuk bersiap ke sub unit 3 berkumpul menemui mas Nyarwi. Entah sebenarnya apa tujuan yang ingin dicapai dari agenda tersebut. Menurutku kami telah berhasil membunuh waktu sekitar 1 jam di pondokan sub unit 3.
Akhirnya kami pulang dengan sedikit petujuk dari dyka tentang menyusun LRK. Setelah mandi kami semua makan malam bersama, tiba-tiba saja ada agenda tambahan yaitu kerja bakti dirumah pak sogi, mempersiapkan tempat untuk menyambut tamu dari Vietnam, sabtu paginya.
Tadinya aku berencan pulang ke rumah untuk mengambil beberapa kaos ganti. Tapi karena agenda mendadak ini dan menyusun LRK. Rencana pulang malam itu dibatalkan. Pulang dari kerja bakti kami dikejutkan tiba-tiba saja Paul sudah pulang ke pondokan setelah beberapa jam tersesat di jalan hoalaaah..
Dan malam harinya kami bersama-sama menyusun LRK masing-masing hingga cukup larut malam. Dan oh iya K2 ku tambah lagi yaitu membantu Maria membuat backdrop penyuluhan HAKI.

Kamis, 07 Juli 2011

KKN Unit 68 Day 4

Lagi-lagi hari ini bangun agak siang, jam 07.30. Selain aku ciprut dan paul, anak-anak sub unit 2 yang lain pergi jalan-jalan keliling desa. Tak ada agenda penting untuk kegiatan unit. Hari ini agenda utamaku hanya rapat cluster dan ikut riset bersama-sama teman-teman divisi produksi di Giri Asri.
Karena pagi hari tak ada agenda apapun, setelah selesai sarapan pagi aku bermain angry birds yang kemarin sengaja aku copy di hardisk eksternal. Entah berapa lama aku bermain angry birds, tiba-tiba keasyikan bermain angry birds terganggu ketika ega minta ditemani ke kelurahan untuk minta data monografi penduduk Karang Tengah. Yasudahlah setelah mandi kemudian berangkatlah ke kantor kelurahan. Di kantor kelurahan, ternyata kami tidak berhasil menemui pak Surawi. Beliau adalah orang yang berwenang untuk urusan data monografi ini. Beberapa puluh menit kami menunggu pak Surawi namun tak kunjung datang juga, maka kami putuskan untuk meninggalkan kelurahan dan kembali ketika pak Surawi telah kembali.
Daripada kami kembali ke pondokan dan tak ada kerjaan, akhirnya kami mendarat di TK Mojolegi. Disana sudah ada Paul, Ochi, dan Novita. Di TK tersebut kami hanya mengobrol sebentar kemudian ega kembali mengajak ke kelurahan karena pak Surawi telah kembali ke kantor. Singkat cerita kami berhasil mendapatkan data monografi yang dicari, akan tetapi itu tidak up to date.
Saat jam makan siang tiba, kami kedatangan tamu dari sub unit 1, Nova naufal dan Lulu. Mereka pun memetuskan untuk numpang makan siang di pondokan kami. Selesai makan siang kami berencan mengadakan rapat cluster. sambil menunggu semua datang berkumpul oChi memutarkan sebuah film Korea yang aku lupa apa judulnya tapi sepertinya bagus.
Menit demi menit kami menunggu, tapi rekan-rekan sub unit 3 tak juga berdatangan. Usut punya usut ternyata mereka tak ada kendaraan untuk berangkat ke sub unit 2. Yasudahlah akhirnya kami semua memutuskan untuk menggelar rapat di pondokan sub unit 3.
Dari hasil rapat ini aku mendapatkan cukup banyak tambahan program individu. Hmm..sebenarnya program individuku berarti resmi tak jauh berbeda dengan apa yang aku kerjakan di tugas-tugas kuliah komstra dan tugas-tugas di KOMAKO. Yasudahlah selama masih bisa aku kerjakan kenapa tidak, toh program-program tersebut tidak mengeluarkan banyak biaya, tapi banyak tenaga dan pikiran mungkin, dan itulah mengapa aku sangat bersyukur. hahahahaha...
Setelah rapat ditutup, aku segera bergegas menyusul wida dan teman-teman divisi produksi ke Giri Asri. Ternya disana sedang ada pengambilan gambar untuk keperluan pembuatan video profil dari dinas pariwisata. Jadi sepertinya kegiatan riset belum bisa dijalankan hari ini dengan maksimal. Tapi sisi positifnya kami mendapat kenalan dari orang-orang dinas pariwisata dan mungkin sedikit bantuan untuk pameran nanti.
Malam harinya setelah shalat maghrib, kami berempat, aku ciprut, faizal dan bayu menghadiri acara yasinan yang diadakan RT 03. Jujur ini kali pertama aku mengikuti acara seperti ini mengingat di keluarga dan di daerahku tinggal tidak pernah mengadakan kegiatan ini. Menurutku juga, acara seperti ini sebenarnya tidak ada tuntunannya, tapi mungkin untuk sarana silaturahmi bagus juga.
Hmm..oh iya, sepertinya di hari keempat ini ada beberapa teman yang mulai bermasalah dengan pemilik pondokan. Hmm entahlah semoga tidak terus berlanjut. Dan oh iya lagi, aku hari ini sudah mendapat 2 buah program bantu. Yaitu membantu novita membuat poster dan membantu ochi membuat sarana TK berupa slogan. Baiklah mari kita tidur, hari ini kamar agak lebih longgar karena paul tidak balik ke pondokan setelah ada sedikit urusan di luar tadi sore.

Rabu, 06 Juli 2011

KKN Unit 68 Day 3

Di hari ketiga ini agenda sub unit 2 tidaklah terlalu padat. Dimulai dengan bagun pukul 07.00, agenda kami dimulai dengan mengobrol bersama di teras rumah sambil ditemani secangkir teh dan kue lapis legit. Hmm bagiku ini sangat jarang dijumpai dirumah. Setelah sarapan siap kami segera bergegas ke ruang tengah untuk sarapan pagi.
Hari ini adalah jadwalku piket bersih-bersih. Karena Paul sudah ambil bagian menyapu halaman, maka bagianku adalah mencuci piring setelah makan. Giliranku adalah saat sarapan dan makan malam.
Selesai sarapan kami kembali lagi ke kamar masing-masing. Seperti hari-hari sebelumnya ciprut dan paul bermain catur bergantian dengan faizal dan bayu. Karena kamar mandi kosong, aku memutuskan untuk mandi.
Sebenarnya hari ini ada agenda kunjungan ke PAUD dan TK setempat. Tapi karena kata Ochi dan teman-teman lainya ini tidak wajib, aku memutuskan tidak ikut. Tapi sepertinya keputusanku untuk tidak ikut adalah salah. Tinggal di pondokan menunggui Ciprut dan Faizal main catur adalah pilihan yang membosankan. Beruntunglah tiba-tiba HP berdering. Ijem mengajakku ke Giri Asri untuk melihat dan mendokumentasikan proses pewarnaan batik.
Tanpa ragu-ragu aku mengiyakan ajakan Ijem. Setelah teman-teman dari sub unit 3 berdatangan menjemput, kami segera meluncur ke TKP. Karena mungkin ciprut juga bosan di pondokan, akhirnya dia ikut serta bersama kami. Di Giri Asri kami ditunjukkan bagaimana batik-batik tersebut diberi warna dan kami juga ditunjukkan bagaimana proses pembuatan ramuan pewarna alami. Berbekal kamera pinjaman dari H.O, aku mengambil beberapa gambar yang mungkin nanti akan berguna dalam pembuatan katalog batik.
Setelah dirasa cukup, kami memutuskan untuk kembali ke pondokan. Sampai di pondokan ternyata beberapa personil sub unit 2 lainnya yang tersisa tadi, ikut menyusul ke TK. Karena aku dan ciprut tidak membawa kunci kamar, akhirnya kami putuskan untuk menunggu di ayunan di depan rumah dekat mushola.
Sekitar pukul 15.00 aku pulang sebentar kerumah untuk mengambil tas kecilku yang berisi beberapa hal penting. Sesuai janjiku aku juga mengcopykan film Gara-gara Bendera untuk teman-teman yang lain yang katanya kemarin pengen liat. Saat aku kembali ke pondokan mereka langsung saja menonton film tersebut.
Agenda selanjutnya adalah rapat unit 68. Karena pondokan sub unit 2 paling memadai untuk tempat berkumpul. Maka seluruh Unit mengadakan rapat ditempat kami. Dalam rapat ini diadakan sharing hasil observasi tiap sub unit, penjelasan mengenai program dan pengisian K1, K2, K3 kemudian membahas tentang pameran batik yang akan dilaksanakan tanggal 1 Agustus nanti.
Dalam program pameran batik ini, dibentuklah sebuah panitia penyelenggara pameran. Dimana aku dipercaya sebagai koordinator divisi creative. Tugas divisi ini adalah merumuskan konsep acara, tema, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan desain visual. Sebuah pekerjaan yang cukup besar tapi juga cukup menantang.

KKN Unit 68 Day 2

Agenda di hari kedua KKN Unit 68 adalah mengunjungi kelompok batik Giri Asri. Setelah sarapan dan mandi kami bersiap-siap untuk berkumpul di pondokan Sub Unit 1 di dusun Karangrejek. Sesuai instruksi dari Faisal saya dan rekan-rekan sub unit 3 berpakaian rapi mengenakan kemeja. Jam telah menunjukkan pukul 11 pagi, kami dari sub unit 3 bergegas berangkat ke pondokan sub unit 1.
Ternyata ketika sampai di sub unit 1, kami masih harus menunggu rekan-rekan dari sub unit 3 dahulu. Sambil menunggu semua personil yang mau ikut lengkap berkumpul, kami semua saling mengobrol dan bercanda tidak jelas. Obrolan semakin tidak jelas ketika saya bertanya masalah bau permen pada Rani dan mengomentari tingkah laku si Ijem yang takut ayam. Ada yang aneh dengan ayam di sub unit 1 dimana anak-anaknya bukan anak ayam melainkan anak-anak angsa. Kalau kami bilang itu ayam mungkin diperkosa Angsa, mungkin.
Setelah komplit semua berkumpul kami bergegas berangkat ke tempat perkumpulan pembatik Giri Asri. Lokasinya ternyata tidak jauh dari pondokan sub unit 1, disana kami memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tjuan program KKN kami. Takk lama kemudian pak kesra datang, sebagai pihak yang mengetahui betul permasalahan batik Giri Asri. Dari situlah kami mendapat banyak informasi tambahan yang berguna bagi program kami.
Sambil mendengarkan penjelasan dari pak kesra, bu mujilah memperlihatkan beberapa hasil batik yang mereka buat. Sekilas batik-batik tersebut mungkin kurang menarik jika dilihat dari warnanya. Tapi setelah diperhatikan lebih seksama, batik-batik tersebut memiliki ciri khas tersendiri, terutama karena bahan pewarnanya yang berasal dari bahan-bahan alami.
Setelah dirasa cukup, kami semua memutuskan untuk kembali ke pondokan masing-masing. Saat pulang ke pondokan ada beberapa teman sub unit 3 yang ingin mampir ke pondokan sub unit kami. Beberapa diantaranya ada Ijem dan Wida.
Malam harinya sekitar jam 19.30 kami melakukan kunjungan kerumah-rumah RT di dusun Mojolegi yang terdiri dari 6 RT, mulai dari RT 03 hingga RT 06. Sayangnya di RT 01 dan 02 kami tidak menemui Pak RT-nya karena sedang tidak dirumah. Yang menarik saat kunjungan RT ini adalah ketika berada di rumah pak RT 04 dan RT 06. Di RT 04 agak sedikit unik karena rumahnya benar—benar gelap gulita tanpa penerangan lampu listrik. Dirumah itu hanya ada satu penerangan menggunakan sentir atau lampu minyak yang sangat kecil. Kemudian di RT 06 yang letaknya diatas bukit, sehingga untuk kesana harus melawati jalan berliku dan naik turun, oh mungkin naik dan naik.
Selesai melakukan kunjungan ke beberapa RT, kami kembali ke pondokan dan mengadakan rapat sub unit. Mengingat orang-orang yang ada di sub unit 2, mungkin akan lebih tepat jika disebut bercanda dan tertawa diselingi dengan rapat. Ketika bu Jazim pemilik rumah pulang, sebentar kami mengobrol mengenai agenda kami yang akan mengumpulkan beberapa waarga untuk sosialisasi program. Disitu kami mendapat beberapa masukan yang cukup berharga. Dari obrolan dengan bu Jazim ini pula saya jadi tahu ternyata dia adalah teman Ibu, di sebuah perkumpulan pengusaha tanaman hias. Oalaaaaah dunia memang sempit.