Rabu, 06 Juli 2011

KKN Unit 68 Day 2

Agenda di hari kedua KKN Unit 68 adalah mengunjungi kelompok batik Giri Asri. Setelah sarapan dan mandi kami bersiap-siap untuk berkumpul di pondokan Sub Unit 1 di dusun Karangrejek. Sesuai instruksi dari Faisal saya dan rekan-rekan sub unit 3 berpakaian rapi mengenakan kemeja. Jam telah menunjukkan pukul 11 pagi, kami dari sub unit 3 bergegas berangkat ke pondokan sub unit 1.
Ternyata ketika sampai di sub unit 1, kami masih harus menunggu rekan-rekan dari sub unit 3 dahulu. Sambil menunggu semua personil yang mau ikut lengkap berkumpul, kami semua saling mengobrol dan bercanda tidak jelas. Obrolan semakin tidak jelas ketika saya bertanya masalah bau permen pada Rani dan mengomentari tingkah laku si Ijem yang takut ayam. Ada yang aneh dengan ayam di sub unit 1 dimana anak-anaknya bukan anak ayam melainkan anak-anak angsa. Kalau kami bilang itu ayam mungkin diperkosa Angsa, mungkin.
Setelah komplit semua berkumpul kami bergegas berangkat ke tempat perkumpulan pembatik Giri Asri. Lokasinya ternyata tidak jauh dari pondokan sub unit 1, disana kami memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tjuan program KKN kami. Takk lama kemudian pak kesra datang, sebagai pihak yang mengetahui betul permasalahan batik Giri Asri. Dari situlah kami mendapat banyak informasi tambahan yang berguna bagi program kami.
Sambil mendengarkan penjelasan dari pak kesra, bu mujilah memperlihatkan beberapa hasil batik yang mereka buat. Sekilas batik-batik tersebut mungkin kurang menarik jika dilihat dari warnanya. Tapi setelah diperhatikan lebih seksama, batik-batik tersebut memiliki ciri khas tersendiri, terutama karena bahan pewarnanya yang berasal dari bahan-bahan alami.
Setelah dirasa cukup, kami semua memutuskan untuk kembali ke pondokan masing-masing. Saat pulang ke pondokan ada beberapa teman sub unit 3 yang ingin mampir ke pondokan sub unit kami. Beberapa diantaranya ada Ijem dan Wida.
Malam harinya sekitar jam 19.30 kami melakukan kunjungan kerumah-rumah RT di dusun Mojolegi yang terdiri dari 6 RT, mulai dari RT 03 hingga RT 06. Sayangnya di RT 01 dan 02 kami tidak menemui Pak RT-nya karena sedang tidak dirumah. Yang menarik saat kunjungan RT ini adalah ketika berada di rumah pak RT 04 dan RT 06. Di RT 04 agak sedikit unik karena rumahnya benar—benar gelap gulita tanpa penerangan lampu listrik. Dirumah itu hanya ada satu penerangan menggunakan sentir atau lampu minyak yang sangat kecil. Kemudian di RT 06 yang letaknya diatas bukit, sehingga untuk kesana harus melawati jalan berliku dan naik turun, oh mungkin naik dan naik.
Selesai melakukan kunjungan ke beberapa RT, kami kembali ke pondokan dan mengadakan rapat sub unit. Mengingat orang-orang yang ada di sub unit 2, mungkin akan lebih tepat jika disebut bercanda dan tertawa diselingi dengan rapat. Ketika bu Jazim pemilik rumah pulang, sebentar kami mengobrol mengenai agenda kami yang akan mengumpulkan beberapa waarga untuk sosialisasi program. Disitu kami mendapat beberapa masukan yang cukup berharga. Dari obrolan dengan bu Jazim ini pula saya jadi tahu ternyata dia adalah teman Ibu, di sebuah perkumpulan pengusaha tanaman hias. Oalaaaaah dunia memang sempit.

0 comments:

Posting Komentar