Minggu, 13 Mei 2012

Sedikit Berbicara Tentang Hallyu

Hallyu, sebuah fenomena yang juga dikenal dengan istilah Korean Wave, belakangan ini semakin dahsyat "gelombang"nya. Hallyu adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu fenomena menyebarnya budaya Korea ke berbagai negara. Budaya tersebut bisa berupa musik, film, masakan, bahasa, sastra dan lain-lain.
Menurut beberapa situs yang pernah saya baca, Hallyu dimulai pada tahun 1990-an. Gelombang ini awalnya hanya menyebar di negara-negara tetangga Korea Selatan seperti Cina dan Jepang, kemudian terus menyebar ke Asia Tengara seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Indonesia dan terus diikuti negara asia lain seperti Timur  Tengah bahkan sampai ke Amerika.
Mungkin ilmu saya masih terlalu dangkal untuk membahas bagaimana perkembangan Hallyu dari awal hingga masa kini dan apa saja yang mendukungnya. Toh ada banyak situs yang sudah membahasnya dan banyak orang-orang disekitar saya yang lebih fasih dan khatam soal Hallyu. Jadi disini mungkin saya hanya akan membahas Hallyu dari kacamata pribadi saya dan murni hanya pendapat sok tahu saya hehehe...
Sebagai seseorang yang juga ikut menikmati budaya Korea, bisa dibilang secara de facto dan de jure saya termasuk orang yang terkena Hallyu. Awal mula bagaimana saya ikut-ikutan "terinfeksi" kalau tidak mau disebut "menginfeksi" diri sendiri dengan budaya Korea bermula ketika sedang hot-hotnya rilis video klip terbaru Girl's Generation yang berjudul The Boys. Dimana hampir di semua media sosial khususnya twitter berhamburan link-link video klip tersebut, karena penasaran cobalah saya klik salah satu link tersebut, dan dihari itulah pertama kali saya menyentuh materi bermuatan Korea. Kesan pertama melihat video klip tersebut adalah tentu saja terkesan dengan kecantikan personil Girls' Generation atau SNSD. Tapi karena waktu itu saya kurang suka dengan video klip the boys ya semua berlalu begitu saja. Sampai suatu hari dengan isengnya saya mencoba searching keyword "SNSD" di youtube dan muncullah video klip SNSD yang berjudul Genie.



Dan menurut saya melalui video tersebut saya mulai terbawa Gelombang Korea untuk terus menikmati berbagai materi Korea lainnya. Pertama mulai dari video klip SNSD kemudian dilanjutkan dengan variety show mereka, variety show yang pernah mereka bintangi hingga acara-acara yang bahkan tidak ada mereka sama sekali. Pembawaan mereka yang tidak terlalu jaga image atau jaim dan kadang kekonyolan mereka membuat saya terus menikmati setiap acara yang mereka bintangi.
Selain beberapa faktor di atas yang membuat saya tetap menikmati berbagai acara-acara TV dari Korea adalah karena memang harus diakui konsep-konsep acara mereka memang unik dan berbeda dari apa yang selama ini saya dapati di TV Indonesia, yang sudah hampir sepuluh tahun belakangan ini hanya begitu-begitu saja dan semakin lama semakin tidak menghibur apalagi mendidik.
Meski saat ini banyak sekali yang menyukai segala sesuatu tentang Korea, tidak sedikit pula yang tidak suka bahkan anti segala sesuatu yang berhubungan dengan Korea. Ada yang bilang karena mainstream, ecek-ecek, tidak berkualitas dan lain sebagainya. Harus diakui memang artis-artis mereka, lagu-lagu mereka, dan mungkin film-film mereka tidak sehebat artis-artis legenda dunia, lagu dan film mereka juga mungkin tidak sedalam lagu dan film yang telah melegenda. Dari segi kualitas dan kedalaman dalam berkarya mereka masih kurang dibanding para legenda dunia entertainment sebelumnya, tapi harus diakui juga mereka berhasil "mengemas" apapun yang mereka miliki menjadi sesuatu yang menarik laku "dijual".
Mungkin orang-orang yang mengaku anti terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Korea tidak sungguh-sungguh anti terhadap segala sesuatu tentang Korea, khususnya budaya pop. Mungkin mereka semcam risih melihat tingkah laku fans Korea, dan tidak ingin disamakan dengan mereka. Harus saya akui, meski saya juga ikut menikmati budaya Korea, tapi saya masih merasa apa yang dilakukan fans-fans Korea (mungkin fans apapun itu) seringkali tidak masuk akal. Namun bagi saya bukan suatu masalah besar karena saya tidak pernah ambil pusing mengenai hiburan apa yang harus saya sukai, selama itu menarik bagi saya, menyenangkan dan menghibur ya akan saya nikmati, toh fungsi hiburan secara naluriah dan primitif adalah menghibur.

0 comments:

Posting Komentar