Pagi ini pukul 08:28 kuterima SMS darimu. Tak perlu menunggu lama langsung saja kubalas SMS darimu. Menit demi menit kutunggu balasnmu tapi tak kunjung kuterima, menit berganti jam, satu jam, dua jam, balasanmu tak kunjung datang. Segala macam pikiran negatif mulai datang memenuhi kepala.
Makan tidak tenang, mandi pun juga tidak tenang. Yasudahlah, mungkin memang sedang sibuk begitu pikirku. Karena jam sudah menunjukkan pukul 09:45 aku bergegas berangkat ke kampus karena memang sudah ada janji, tapi aku masih mengharap balasanmu sesegera mungkin.
Dalam perjalanan ke kampus pikiranku tetap tidak tenang. Tak ada getaran apapun yang kurasakan di saku kiriku. Sesekali aku sempatkan melihat handphone ketika lampu menyala merah, siapa tahu ada balasn darimu. Ah..benar-benar mulai khawatir karena tak segera mendapat balasan darimu. Apakah ada yang salah dari SMS ku tadi?
Sampai di kampus lagi-lagi aku tak melihat notifikasi apapun pertanda belum ada balasan darimu. Rasa khawatir, panik, dan takut semakin terasa menyiksa di pikiran dan hatiku, tapi apa yang bisa aku perbuat? Ketika bertemu dengan teman-temanku, pikiranku seolah-olah tak hadir bersama badanku. Berkali-kali ku lihat handphone dan coba ku SMS lagi dan lagi, tapi tak ada balasan, rasanya begitu tersiksa.
Hingga tulisan ini hampir selesai ditulis, tak ada kepastian darimu. Berbagai upaya telah aku coba untuk mendapat kepastian darimu, termasuk mementionmu di twitter tapi tak ada kepastian juga. Tidak tahukah kau betapa tersiksanya menanti balasan dan kepastian darimu. Aku hanya takut, takut kehilanganmu seratus ribu rupiah! wahai Indosat segeralah beri kepastian apakah aku salah mendaftar paket internet dan kehilangan seratus ribu rupiah atau memang belum terdaftar karena jaringan yang sibuk? Ah...harusnya aku berbahagia di hari ulang tahunnya Yoona, tapi kenapa malah begitu galau seperti ini, wahai Soekarno-Hatta janganlah kau pergi begitu saja. Baiklah abaikan saja kalimat sebelum ini....
0 comments:
Posting Komentar