Jumat, 17 Mei 2013

Hari Yang Malas

Baru hari ketiga 31 Hari Menulis saya sudah mulai menulis random. Jujur hari ini saya sangat malas sekali memutar otak saya untuk mencari bahan untuk ditulis di hari ketiga ini. Oke, mungkin sebenarnya ada beberapa topik yang ingin saya tulis, tapi tetap saja saya terlalu malas untuk merangkai kata dan menuangkannya dalam tulisan. Ya, intinya hari ini saya malas sekali.

Setelah saya berkutat dengan pekerjaan yang cukup menguras pikiran, biasanya sehari setelahnya (jika masih selo) saya memilih untuk tidak melakukan apa-apa dan tidak memikirkan hal-hal berat. Hari ini pun begitu, setelah 2-3 hari yang lalu perhatian saya terkuras menatap Premiere untuk mengedit video, hari ini saya bermalas-malasan. Setelah bangun tidur jam 5, seperti biasa saya mengecek timeline twitter dan beberapa email masuk. Dan seperti biasa saya tertidur lagi hingga jam setengah 9, pindah ke ruang kerja menyalakan PC, membuka berbagai social media, membaca review buku, membaca fanfic, browsing dan browsing. Tidak meninggalkan rumah kecuali untuk sholat Jumat di masjid. Oh iya separuh hari selanjutnya saya habiskan untuk mencari referensi desain web. Beberapa minggu belakangan ini saya terpikirkan untuk membuat sebuah personal web. Web tersebut nantinya akan menjadi "halaman utama" menuju berbagai channel yang saya miliki termasuk semua portfolio di dalamnya. Mungkin nanti akan saya share desain dan konsepnya dalam waktu dekat.

Semua orang pasti punya rasa malas, menurut saya malas itu satu hal yang alami dan manusiawi. Bahkan orang terajin di dunia pun, di satu titik akan merasa malas. Dan setiap orang mempunyai cara tersendiri mengungkapkan atau menghilangkan rasa malasnya.

Saya biasanya menjumpai rasa malas salah satunya ketika dilanda stress atau tekanan. Saat saya hendak memulai pekerjaan yang tidak terlalu saya suka bahkan saya benci, stress pun melanda. Biasanya saya kemudian menunda-nunda pekerjaan tersebut atau ada saja ide-ide untuk melakukan sesuatu di kepala saya, dan hal-hal sepele yang biasanya tidak saya perhatikan tiba-tiba mencuri 100% perhatian saya. Seperti kemarin saya justru bisa menulis postingan panjang padahal saya sedang ada pekerjaan.

Untuk cara mengatasinya sayapun masih bertanya-tanya, karena katanya malas itu tidak ada dokter atau obat yang bisa menyembuhkan kecuali diri kita sendiri. Selama ini ketika malas melanda lebih sering saya menuruti rasa malas itu hingga tingkat stress jauh melebihi rasa malas dan pada akhirnya saya memulai suatu pekerjaan. Atau cara yang lebih melawan adalah dengan menyingkirkan hal sekecil apapun dari pikiran maupun tempat bekerja. Misal kalau saya sedang tidak ingin mentolerir rasa malas saya matikan browser di komputer dan pasang headphone dan matikan hape atau internet atau semua saluran informasi. Karena biasanya internet khususnya twitter bisa menjadi distraksi yang maha dahsyat untuk memperkuat rasa malas. Bagaimana caramu?



0 comments:

Posting Komentar