Selasa, 28 Mei 2013

Bertemu Kembali

"Aku ada di kotamu sampai hari Minggu"
Begitulah SMS yang aku kirim padanya tiga hari yang lalu. Sampai detik ini dalam perjalananku ke stasiun, tak ada balasan sama sekali darinya. Mungkin dia sibuk atau mungkin dia sudah tidak lagi menyimpan nomorku, begitu pikirku di dalam taxi sambil memandangi jalanan menuju stasiun.

Sampai di stasiun, terlihat awan mulai menghitam tanda sebentar lagi hujan akan turun. Ku berikan uang sejumlah yang tertera di argo kepada pak sopir.

"Pak, bisa minta tolong bantu bawa koper saya yang satunya?" tanyaku pada pak sopir. "Oh iya, mbak" Pak sopir kemudian bergegas membuka bagasi dan mengambil koperku dan membawakannya sampai di depan pintu masuk stasiun.

"makasih Pak"

"iya mbak, selamat jalan" ucap pak sopir sambil memberikan senyuman, akupun mengangguk dan kubalas senyumannya.

Kulihat jam di handphone masih sekitar satu jam lagi keretaku berangkat. Belum sempat handphoneku masuk ke dalam saku, terasa getaran tanda ada SMS yang masuk.

"Masih di Jogja?" perasaan antara jengkel dan senang bercampur aduk ketika tahu pesan itu adalah balasannya setelah 3 hari berlalu.

Tanpa pikir panjang kumasukkan lagi handphone ku kedalam saku. Tak ada gunanya juga aku balas, begitu pikirku.
Setengah jam aku duduk di ruang tunggu bagian luar stasiun Tugu, entah kenapa aku tidak langsung masuk saja ke dalam dan menunggu kereta datang. Kulihat lagi handphoneku dan kutulis sebuah pesan singkat.

"Masih, tapi setengah jam lagi udah berangkat ke Jakarta hehehe..." entah apa yang aku pikirkan waktu itu seolah tangan ini reflek membalas SMS darinya. Tak lama kemudian sebuah SMS masuk, "Ooh..sayang sekali ga bisa ketemu, seminggu ini aku sibuk banget". Aku hanya mengehela nafas agak panjang, bingung harus ku jawab apa SMS itu. Daripada berpikir dan berharap yang tidak mungkin, langsung saja aku masuk ke dalam dan memutuskan untuk menunggu kereta di dekat peron.

Pukul 18:20 keretaku telah siap berangkat, menunggu semua penumpangnya naik kereta. Aku beranjak dari kursiku dan berjalan menuju kereta. Sampai jumpa Jogja, entah kapan aku akan kembali lagi ke kota ini. Begitu pamitku pada Jogja, kota tempatku mengukir berbagai kenangan indah.

Tanpa menengok lagi ke belakang aku terus berjalan menuju pintu gerbong dimana aku akan duduk. Beberapa langkah lagi aku masuk ke dalam kereta, tapi langkahku terhenti ketika menyadari ada yang menggenggam tangan kananku dari belakang. Secara reflek aku menengok ke belakang dan terkejut ketika mendapati seorang yang sudah tak asing, ada di belakangku. Hanya dalam hitungan sepersekian detik mataku terasa berat dan berkaca-kaca serasa akan meneteskan air mata. Spontan aku memeluknya tanpa memperdulikan sekitar dan membenamkan mukaku di dadanya seolah tak mau seorangpun melihat air mataku menetes.

"Hey...kamu sedikit lebih tinggi sekarang..."

Begitu yang dia katakan ketika menerima pelukkanku, sambil sesekali mengusap dan membelai rambutku.



Bersambung....

0 comments:

Posting Komentar